Journal Tentang Penerapan Metode Waterfall, Prototype dan Rapid application development (RAD)


   1. Metode Penerapan Waterfall Pada Desain Sistem Informasi Geografis Industri Kabupaten Tegal

Abstrak

Kabupaten Tegal memiliki berbagai industri yang luas tersebar di 18 kecamatan.
Industri-industri ini telah mendukung keberlanjutan tingkat ekonomi Tegaldistrik. Pemerintah daerah masih mengandalkan sensus manual dimengumpulkan data industri. Hasil sensus adalah semata-mata diterbitkan oleh Badan PusatStatistik (BPS). Hasilnya informasi diterbitkan hanya dalam bentuk tabel tanpainformasi lebih lanjut. Distribusi industri tidak meratainformasi kepada publik menyebabkan pangsa pasaar Tegalindustri tidak dioptimalkan. Jadi, batasi kesempatan untuk memperoleh investasi untuk memperluas industri. Sistem Geographic Information adalah sistem komputer yang dapat merekam, menyimpan, menulis, menganalisis, dan menampilkan data geografis. Industriprofile, jenis produksi, nilai investasi, lokasi industri dan lokasi desa dan kecamatan di kabupaten Tegal bisa diperoleh dengan menggunakan metode Waterfall melalui geographic desain sistem informasi.
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang dapat merekam, menyimpan,  menulis, menganalisis dan menampilkan data geografis. Dengan menggunakan metode Waterfall maka rancangan sistem informasi geografis dapat memberikan informasi mengenai profil industri, jenis produksi, nilai investasi, peta industri dan lokasi industri disetiap desa maupun kecamatan yang ada di kabupaten Tegal.

 
KESIMPULAN : Rancangan dan Desain Sistem informasi geografis dikembangkan menggunakan metode Waterfall akan memberikan output/keluaran berupa grafik mengenai profil industry dan data produksi pada setiap kelurahan atau kecamatan dalam setiap bulan dan setiap tahun di Kabupaten Tegal.


     2. Metode Penerapan Prototype Pada Pengembangan Sistem Informasi

Abstrak

Penerapan sistem merupakan hal penting bagi pihak pengembang sistem informasi dalam menilai keberhasilan sistem informasi tersebut apakah berjalan sesuai perencanaan dan apakah telah memenuhi keinginan dari penggunanya. Perencanaan dan Analisa yang tidak jelas sering menimbulkan permasalahan yang akan berdampak pada kegiatan pengembangan. Penelitian ini akan memberikan gambaran penggunaan model prototyping pada kegiatan pengembangan sistem informasi dengan harapan dapat menghasilkan prototype sebagai salah satu langkah awal sebuah kegiatan pengembangan sistem informasi. Protype dibuat dengan tujuan memberikan penyamaan presepsi dan pemahaman awal akan proses dasar dari sistem yang akan dikembangkan, sehingga akan ada komunikasi yang baik antara pengembang dan pengguna sistem. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun rujukan bagi pengembang sistem informasi yang telah mengikuti langkah-langkah pengembangan secara terstruktur, sehingga memberikan kejelasan proses bagi pengguna dan pemerhati ilmu pengembangan sistem informasi.
Dibuatnya sebuah Prototyping bagi pengembang sistem bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan model prototype yang dikembangkan, sebab prototype menggambarkan versi awal dari sistem untuk kelanjutan sistem sesungguhnya yang lebih besar.

KeyWords - Sistem informasi, pengembangan sistem, metode prototyping, Prototype

 
KESIMPULAN : Diperlukan perencanaan yang matang dalam perencanaan dan pengembangan sistem Perencanaan dimulai dari desai sistem yang baik, pemilihan personil, penentuan perangkat lunak dan perangkat keras, serta arsitektur jaringan



3. Penerapan Metode RAD(Rapid Application Development) Pada Sistem Penjualan Sepeda Online

Abstrak

Tujuan penelitian menerapkan metode RAD (Rapid Application Development) untuk menghasilkan sistem penjualan sepeda online melalui integrasi basis data dan membangun hubungan dengan pelanggan secara lebih personal. Sasarannya lebih kearah memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan penjualan melalui media yang lebih fleksibel dan lebih ekonomis. Pemodelan sistemnya menggunakan UML (Unified Modeling Language). Penelitian berbentuk studi kasus dengan metode penelitian research and development (R&D). Perancangan sistem perangkat lunak meliputi bagian front-end dan sistem manajemen konten yang secara spesifik meniadakan perantara, mengurangi biaya operasional penjualan, menpermudah pengiriman, dan penerimaan pembayaran secara online. Hasil pengujian memperlihatkan proses digitisasi penjualan memiliki verifikasi yang akurat mengenai sistem navigasi, pendataan isi keranjang belanja, mudah menelusuri pemrosesan data pemesanan, dan konfirmasi penerimaan pembayaran.
Metode RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana model bekerja sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan pengguna. Metode RAD menekankan cakupan pemodelan bisnis (bussiness modelling), pemodelan data (data modelling), pemodelan proses (process modelling), pembuatan aplikasi (application generation) dan pengujian (testing).

KeyWords : sistem penjualan online, metode RAD, unified modeling language.

 
KESIMPULAN : Melalui penerapan metode RAD (Rapid Application Development) dalam menghasilkan sistem penjualan sepeda online dapat memenuhi kebutuhan pengguna secara signifikan dan memberikan nilai tambah untuk pencapaian tujuan dan sasaran bagi UD. Polygon. Penyelesaian setiap modul perangkat lunak berdasarkan setiap tahapan dari metode RAD dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sistem dapat memperkenalkan dan menjual produk sepeda kepada masyarakat luas. Hasil pengujian menampilkan sistem memiliki fitur navigasi dalam memberikan kemudahan bagi pengunjung, baik kepada konsumen ataupun pelanggan saat mengunjungi halaman webite UD. Polygon. Memiliki kontribusi menyelesaikan persoalan untuk memberikan jaminan layanan informasi yang lebih dekat kepada konsumen dan beralih ke proses digitisasi penjualan. Sistem sudah memiliki pesan-pesan tertentu dalam mengarahkan pengunjung, calon pembeli dapat melakukan proses pemesanan barang secara online kapanpun dan dimanapun serta mendapatkan informasi produk secara terkini. Kemampuan aplikasi digitisasi penjualan menawarkan banyak peluang baru terutama kesempatan memperluas jangkauan penjualan dengan biaya operasional yang lebih ekonomis.

0 komentar:

Posting Komentar